Selasa, 19 Januari 2010

Riau

Riau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Riau
Lambang Riau
Lambang

Locator riau final.png
Peta lokasi Riau
Koordinat 1°15´ LS - 4°45´ LU dan 100°03´- 109°19´ BT.
Dasar hukum
Tanggal penting 9 Agustus 1957 (hari jadi)
Ibu kota Pekanbaru
Gubernur Rusli Zainal
Luas 89150.15 km2
Penduduk 5.308.702 jiwa (2003)
Kepadatan
Kabupaten 10
Kota 2
Kecamatan
Kelurahan/Desa
Suku Melayu (37,74%), Jawa (25,05%), Minangkabau (11,26%), Batak (7,31%), Banjar (3,78%), Tionghoa (3,72%), Bugis (2,27%), Lain-lain (6,94%) [1]
Agama Islam (88%), Protestan (1%), Katolik (5%), Buddha (6%), Hindu (0,2%)
Bahasa Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia
Zona waktu WIB
Lagu daerah Lancang Kuning, Soleram, Langgam Melayu, Kutang Barendo
Rumah tradisional {{{rumah}}}
Senjata tradisional {{{senjata}}}
Singkatan {{{singkatan}}}

Referensi: {{{ref}}}


Situs web resmi: http://www.riau.go.id

(?)

Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi ini terletak di Pulau Sumatra dan beribukotakan Pekanbaru. Provinsi Riau di sebelah utara berbatasan dengan Kepulauan Riau dan Selat Melaka; di sebelah selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala; di sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan (Provinsi Kepulauan Riau), dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Arti lambang

Mata rantai tak terputus sejumlah 45 butir, membentuk tameng. Memberi arti persatuan dan kesatuan bangsa yang telah diprokalamasikan sejak tahun 1945. Di dalamnya berisi padi, kapas, gelombang laut, keris dan lancang kuning, jenis kapal layar yang khas daerah Riau. Padi kapas melambangkan kesejahteraan rakyat, lancang kuning mengandung arti semangat rakyat Riau dengan hasil laut yang melimpah. Gelombang 5 lapis melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Dan Keris Berhulu, kepala burung Serindit adalah kepahlawanan rakyat Riau berdasarkan kebijaksanaan dan kebenaran

[sunting] Geografi

Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut Cina Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.

Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.

Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4° Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian.

[sunting] Sumber daya alam

Riau kaya akan sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak dan gas bumi, emas, dll. maupun kekayaan hutan dan perkebunannya, belum lagi kekayaan sungai dan lautnya. Seiring otonomi daerah, kekayaan tersebut bertahap mulai disalurkan secara penuh ke daerah (tidak sepenuhnya diberikan ke pusat) lagi. Aturan baru dari pemerintahan reformasi, memberi batasan dan aturan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.

[sunting] Demografi

[sunting] Pendidikan

Riau mempunyai beberapa perguruan tinggi, di antaranya Universitas Riau [1], Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negri SUSKA (Sultan Syarif Kasim), Universitas Lancang Kuning, Universitas Muhammadiyah Riau . Selain itu juga terdapat Politeknik Caltex Riau [2], dan Lembaga pendidikan dan pelatihan.

[sunting] Pemerintahan

[sunting] Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Bengkalis Bengkalis
2 Kabupaten Indragiri Hilir Tembilahan
3 Kabupaten Indragiri Hulu Rengat
4 Kabupaten Kampar Bangkinang
5 Kabupaten Kuantan Singingi Teluk Kuantan
6 Kabupaten Pelalawan Pangkalan Kerinci
7 Kabupaten Rokan Hilir Ujung Tanjung (de juree), Bagan Siapi-api (de facto)
8 Kabupaten Rokan Hulu Pasir Pengaraian
9 Kabupaten Siak Siak Sri Indrapura
10 Kabupaten Kepulauan Meranti Selatpanjang
11 Kota Pekanbaru -
12 Kota Dumai -

[sunting] Daftar gubernur

No. Foto Nama Dari Sampai Keterangan
1.
Mr. Mohammad Amin 5 Maret 1958 6 Januari 1960
2. KAHARUDIN NASUTION copy.jpg Kaharuddin Nasution 6 Januari 1960 1966
3.
Arifin Ahmad 1966 1978
4.
Brigjen R. Subrantas Siswanto 1978 1980
5.
Prapto Prayitno 6 Juni 1980 2 Oktober 1980
6.
Mayjen H. Imam Munandar 2 Oktober 1980 6 Agustus 1988
7.
H. Baharuddin Yusuf 1988
8.
Drs. Atar Sibero 6 Agustus 1988 28 Desember 1988
9.
Letjen Soeripto 28 Desember 1988 28 Desember 1998
10. Saleh-djasit.jpg Brigjend. H. Saleh Djasit SH 28 Desember 1998 21 November 2003
11. Rusli zainal.jpg H.M. Rusli Zainal, SE 21 November 2003 31 Juli 2008
12. Wan Abu Bakar, Gubernur Riau.jpg Drs. H. Wan Abubakar MS, MSi. 31 Juli 2008 21 November 2008
13. Rusli zainal.jpg H.M. Rusli Zainal, SE 21 November 2008 sekarang masa jabatan kedua


[sunting] Perekonomian

[sunting] Pertanian & perkebunan

Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit, baik itu yang dikelola oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa.Untuk perkebunan sawit saat ini propinsi Riau memiliki perkebunan sawit seluas 1,34 juta hektar.Selain itu terdapat pula 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi coconut palm oil''(CPO) 3.386.800 ton per tahun.

[sunting] Hutan & ikan

Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.

Hilangnya ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang tidak mengindahkan aspek kelestarian. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. Masalah lain yang sangat merugikan tidak saja Provinsi Riau pada khususnya tapi Indonesia pada umumnya adalah masalah ilegal logging. Masalah ini merupakan akar dari masah lalu yang sulit sekali untuk diberantas karena ada oknum-oknum tertentu yang ikut bermain didalamnya. Ilegal logging telah menyebabkan hutan Riau habis tanpa ada proses hukum bagi mereka yang melakukannya.

[sunting] Industri

Hasil daerah provinsi Riau antara lain:

  1. Kelapa Sawit
  2. Kopra
  3. Karet
  4. Plastik
  5. [[Kayu]

[sunting] Pertambangan

Hasil pertambangan Provinsi Riau adalah Minyak bumi, Gas, dan Batu Bara.

[sunting] Transportasi

Provinsi Riau merupakan satu-satunya propinsi yang mempunyai BUMD di bidang transportasi udara yakni PT. Riau Airlines,yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut. Riau Airlines mengoperasikan Fokker-50 buatan Belanda(5 armada),untuk tahun 2008 menambah 2 armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100

[sunting] Keuangan & Perbankan

Untuk perbankkan di Propinsi sangat berkembang pesat, ini ditandai banyaknya bank swasta,serta adanya BUMD Bank Riau dan BPR Sarimadu.

[sunting] Seni dan Budaya

[sunting] Musik

[sunting] Tarian

[sunting] Referensi

  1. ^ (2003) Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies.

[sunting] Lihat pula

[sunting] Pranala luar



Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Riau#Kabupaten_dan_Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar